Sherin memberi isyarat agar dia dan Clement meninggalkan ruangan. Mereka keluar dan tubuh Clement terbenam dalam pelukan Sherin. "Mama tahu kalau perkataan Gwen sangat menyakitkan. Mama yakin itu bukan dari hatinya. Gwen nggak pernah membencimu."
"Ini memang salahku, Ma. Aku yang membuat Gwen nggak bisa memiliki anak lagi. Aku terlalu takut dan putus asa. Seharusnya aku percaya kalau Tuhan masih bisa melakukan mukjizat. Seharusnya aku lebih gencar berdoa bukan mengambil harapan Gwen."
Sherin menepuk-nepuk punggung menantunya. Ternyata bukan hanya Gwen yang terguncang hatinya melainkan Clement pun mengalami hal yang sama. Sejak Clement menanda tangani surat persetujuan, dia tidak berhenti menyalahkan diri sendiri. "Bukan hanya Gwen yang butuh istirahat. Kamu pun harus. Kemarin Papa menyewa salah satu kamar hotel di dekat rumah sakit. Kamu ke sana dan tidurlah!"
"Aku nggak mungkin meninggalkan istriku, Ma. Dia akan semakin membenciku kalau aku melakukannya."