Ivan masuk kembali kedalam ruangan, dimana Inge sedang menangis saat ini, rambutnya sudah habis tak tersisa, kepalanya botak seperti kepala Robby.
"Orang saya akan mengantar kamu pulang ke rumah,"
"Kamu akan dijaga oleh orang saya, tidak ada yang akan berani menyentuhmu selama perjalanan nanti,"
"Kamu bisa mendapatkan nomor handphone saya dari Iwan Suryo," ucap Ivan dan Abeng menggagukkan kepalanya, Inge hanya diam dan menangis memikirkan nasibnya saat ini dan nanti, tapi ada sedikit rasa lega, dirinya tidak sempat menjadi bulan-bulanan pemuas napsu dari banyak laki-laki yang bertubuh besar dan berwajah tidak karuan, membayangkan nya saja Inge sudah begelidik ngeri saat ini.
Ivan berjalan menuju mobilnya, dimana Robby, Sendi, Fadli dan juga Angga masih berdiri di dekat mobil.
"Saya pamit, yah." Ivan menepuk bahu Angga.
"Kita juga balik, Bang." Angga langsung menyahut pembicaraannya Ivan.