"Buka mulut mu." pinta Ivan dengan tangan yang memegang sendok dan sedang melayang di udara.
" Lapernya sudah hilang, Kak Ivan." jawab Putri dan Ivan kini tersenyum, Putri mengeluh karena kegiatan bercinta nya sudah membuang waktu lagi, ini bukan makan siang, tapi makan di jam 5 sore, tangan kirinya Ivan mengusap sudut bibir Putri dengan lembut.
"Makan Put. Kita sudah banyak mengeluarkan banyak tenaga." pinta Ivan dan pipi Putri terasa panas saat ini, Malu mendengarkan kata-kata yang baru saja Ivan katakan.
"Makan yah." pinta Ivan lagi, dan Putri mulai membuka mulutnya, Ivan begitu telaten memberikan suap demi suap nya, dan sesekali Putri tertawa, melihat Ivan bisa bertingkah manis seperti ini, laki-laki yang biasanya kaku dan diam ini sekarang mulai mencair dan selalu tersenyum.
"Gadis pintar." puji Ivan setelah satu porsi makanan itu berhasil Putri habiskan.