Chereads / Janda High Quality / Chapter 22 - Bab 22

Chapter 22 - Bab 22

"Gak ada yang mau cerita ke gw?" Tanya Rita setelah Papa Anton pergi meninggalkan ruangan ini, Lessya dan Ivan terkesan sama-sama diam saat ini.

"Kamu aja yang cerita." Jawab Lessya dan Ivan kompak, spontan  Rita tertawa mendengar jawaban 2 orang ini.

"Bisa pas begitu yah!" Rita masih saja terkekeh sambil memukul lengan Ivan, Lessya mengkerucutkan bibir nya, sementara Ivan masih dalam posisi  duduk kaku nya saat ini.

"Ya udah, gw laporin Papa yah, Loe berdua pada diem, gak saling ngobrol dan membosankan." Ancam Rita ketika sudah menunggu 5 menit,  Lessya dan Ivan masih terus diam. Rita hendak bangun dari duduk nya, namun tangan nya segera di tarik oleh Ivan.

"Kita akan menikah." Jawab Ivan setelah mendengar ancaman dari Rita dan Rita membulatkan mata nya, Rita terkejut mendengar jawaban dari Ivan.

"Kita? Loe sama gw?" Tanya Rita dengan menunjuk wajah nya sendiri saat Ivan berkata kita, Rita hampir tidak percaya dengan ucapan Ivan saat ini, Ivan menekuk wajah nya, sementara Lessya yang kali ini tertawa terbahak-bahak melihat Rita yang sedang panik.

"Gak Van...Gw gak mau, Gw masih cinta sama laki gw." Ucap Rita dengan serius, 

"Kamu kok bisa sih punya sekertaris model dia." Ucap Ivan dengan kesal pada Lessya, Ivan beranjak dari duduk nya lalu membuka tirai jendela ruangan kerja nya. Ivan memilih berdiri di dekat jendela dari pada berada di dekat Rita yang sudah salah mengartikan maksud pembicaraan nya.

"Dia kenapa sih?" Tanya Rita pada Lessya dengan polos nya, Lessya yang sudah puas tertawa, akhir nya mulai mengatur nafas nya.

"Papa minta gw nikah sama Ivan." Ucap Lessya pelan, menjelaskan kata Kita yang Ivan maksud tadi.

"Wooooowwww amazing" Jawab Rita dengan suka cita.

"Gw setuju....Sangat setuju" Ucap Rita lagi. Rita langsung pindah dari duduk nya mendekati Lessya dan memeluk bahu sabahat nya.

"Pantes Papa keliatan bahagia banget." Ucap Rita dengan menyatukan kepala nya dengan kepala Lessya 

"Dannnn Gw bahagiaaaa" Rita kali ini berteriak kecil membuat Ivan menoleh ke arah nya.

"Ini bukan lapangan, Rita." Ujar Ivan dengan datar dan tatapan tajam nya

"Dan loe bakal jadi sahabat gw juga." Jawab Rita dengan menunjuk Ivan dengan jari nya, mereka sama-sama menujukan siapa diri mereka masing-masing saat ini.

"Kapan kalian nikah?" Tanya Rita dengan tidak sabar, ini adalah salah satu kebahagiaan dalam hidup nya, sahabat nya akan menikah dan memiliki keluarga utuh seperti diri nya 

"Gw minta waktu 1 bulan ke Papa." Ucap Lessya 

" Gw dan Ivan perlu saling kenal dulu, Rit. Gw gak mau terlalu dipaksakan."  Lessya menjelaskan maksud waktu 1 bulan yang di minta oleh nya dan Rita menganggukan kepala nya.

"Pantas Papa minta laporan soal loe berdua. So...mulai sekarang, kalian berdua harus ngedate, kencan, nonton bareng dan gw yang atur waktu nya." Rita berkomentar panjang dan Ivan langsung menolak ide nya Rita

"Terima kasih buat bantuan mu, Tapi untuk urusan saya dan Lessya, saya yang akan mengatur nya." Jawab Ivan dengan serius, Ivan tidak mau terlalu kaku seperti yang Lessya katakan tadi. Ivan ingin 1 bulan ini mengalir apa ada nya.

"Tapi loe berdua harus serius ngejalanin 1 bulan ini. Gak boleh maen-maen, apalagi saling ngehindar." Pesan Rita pada Ivan dan Lessya, nada suara Rita begitu serius dan ada pengharapan dalam kata-kata nya tadi.

"Jangan bikin Papa sedih lagi..." Ucap Rita pelan dan Lessya langsung meraih tangan Rita.

"Gw bakal lakuin yang terbaik buat 1 bulan ini, ini kesempatan gw buat bisa kembali deket sama Papa." Jawab Lessya dengan suara yang bergetar, Lessya sedang menahan agar tangis nya tidak pecah saat ini, tapi mata nya sudah panas dan berkaca-kaca saat ini.

"Iya...Gw percaya sama loe, Sya. Loe pasti bisa." Jawab Rita memberikan semangat untuk Lessya sabahat nya ini.

"Sudah jam 5. kamu gak pulang, Rit." Ucap Ivan menghentikan obrolan 2 sahabat yang penuh dengan perasaan, bukan maksud Ivan tidak suka mendengar obrolan mereka berdua, tapi hati Ivan sedih mendengar curahan isi hati Lessya dan juga Rita saat ini.

"Dia ngusir gw." Cibir Rita pada Lessya dan Lessya pun tertawa sambil mengusap mata nya

"Yuks kita balik." Ajak Lessya dan Ivan pun langsung mencegah nya

"Kamu pulang bareng saya, Sya. Saya antar jemput  kamu mulai saat ini." Ivan berkata tanpa ingin di debat oleh Lessya

"Yah udah...Gw duluan. Loe berdua jangan lupa dinner romatis yah. Laporan gw harus up to date ke Papa." Ucap Rita dengan mengusap pipi Lessya,

Rita pergi meninggalkan ruangan kerja Ivan, Lessya masih duduk di tempat yang sama, begitu juga Ivan, Ivan masih berdiri di dekat jendela. Mereka sama-sama diam, binggung untuk memulai percakapan lagi.

10 menit berlalu, Ivan menunggu reaksi Lessya, begitu juga Lessya yang menunggu reaksi Ivan.

"Kamu mau pulang sekarang?" Tanya Ivan akhirnya setelah melihat Lessya yang bergeser dari duduk nya.

"Kamu masih ada kerjaan gak?" Tanya balik Lessya pada Ivan

"Gak...Semua pekerjaan saya sudah selesai." Jawab Ivan

"Yah udah, saya ambil tas dulu." Jawab Lessya, Lessya pergi dari ruangan kerja Ivan, Ivan pun langsung merapihkan tas kerja nya, Ivan menyusul Lessya dan menunggu di luar ruang kerja Lessya, Boss sekaligus calon istri nya ini.

Lessya keluar dari ruangan nya, Senyum nya begitu manis, dan Ivan hanya bisa diam, dia terpaku memikirkan Lessya yang akan menjadi Istri nya nanti 

"Mobil ku atau mobil mu?" Tanya Lessya pada Ivan

"Mobil ku saja. Kamu ada masalah?" Tanya Ivan lalu mengikuti langkah kaki Lessya 

"Gak ada..." Jawab Lessya. Mereka berjalan menuju lobby kantor, banyak karyawan yang menyapa mereka saat ini. Ivan dan Lessya tersenyum hangat dan membalas singkat semua sapaan dari karyawan nya itu, bahkan 2 orang security yang melihat Ivan dan Lessya yang keluar dari kantor segera sibuk, ikut mengantar Ivan dan Lessya sampai ke mobil yang terparkir tepat di depan lobby kantor ini.

Ivan membukakan pintu mobil nya untuk Lessya, lalu berjalan memutar dan masuk ke dalam mobil nya.

"Papa ke Bandung lagi yah?" Tanya Ivan saat dia sudah mengendarai mobil nya.

"Iya...Rencana nya dua hari liburan di sana." Jawab Lessya mencoba lebih akrab dengan Ivan.

"Trus kamu mau pulang kemana? ke rumah atau Apartement mu?" Tanya Ivan lagi, Ivan juga sedang berusaha akrab dengan Lessya, walau sebenarnya ini sulit untuk Ivan.

"Ke rumah mu, Boleh?" Canda Lessya dan Ivan tertawa, Lessya pun ikut tertawa, karna ini pertama kali nya Lessya mendengar tawa nya Ivan.

"Kamu serius?" Tanya Ivan dengan nada yang masih tersimpan tawa