"Maka dari itu, Cit. Kamu harus belajar, belajar melupakan cinta yang menyakitkan. Buka hati kamu untuk yang lain, yang lebih tulusdan cinta sama kamu. Hidup itu cuma sekali, Citra. Jadi jangan kamu dzolimi hidup dan tubuh kamu dengan cinta yang membawa kesakitan semata. Kamu berhak bahagia juga, bukan hanya Saka yang bisa bahagia, kamu pun bisa. Hanya saja, kamu memang lebih memilih menderita, itulah bodohnya, kamu."
Skak mat. Citra tidak bisa lagi berkata-kata, semua yang dikatakan oleh Sofi memang benar adanya. Entah kenapa dia seperti tidak bisa jatuh cinta lagi kepada pria lain selain Saka. Apa itu sebuah kesalahan yang fatal?
Mungkin saja, iya. Sebagai wanita cerdas, isi kepalanya malah tumpul dalam perihal cinta. Andai dia bisa memilih, mungkin dia akan lebih memilih mencintai orang lain dari pada Saka. Namun hati tidak bisa di cegah, bukan? Dia hanya mengikuti alur hidup saja.
