"Maaf, Pak. Apa yang barusan Bapak katakan itu membuat saya tidak nyaman, rasa yang Bapak miliki terhadap saya itu salah dan harus segera dihilangkan. Bapak tahu betul bahwa saya adalah wanita bersuami pun akan segera melahirkan seorang anak, jadi sangat tidak pantas Bapak menyatakan kalimat tersebut kepada saya." Citra bangkit berdiri.
"Sebaiknya Bapak segera kembali ke hotel atau rumah Bapak, saya mohon dengan sangat untuk segera meninggalkan rumah saya. Saya lelah, saya ingin istirahat," usir Citra.
Saka turut berdiri mensejajari Citra. "Apa kamu akan tetap bertahan meski hanya rasa sakit yang akan kamu terima? Kamu bisa keluar dari zona luka yang kamu jalani, sekarang. Di luar sana, masih banyak pria yang mau menerimamu tulus dan bisa membahagiakanmu. Mungkin bukan aku, tapi aku yakin akan banyak pria yang langsung jatuh cinta ketika melihatmu." Citra menatap sinis ke arah pria kurang ajar ini.
"Bapak sudah melampaui batasan, tidak seharusnya Bapak berujar seperti itu."
