"Citra!" Saka dan Citra berhenti.
"Kamu sudah mau pulang?" Tanya Imran kala sudah berdiri di depan wanita pujaan tanpa peduli ada sosok yang mati-matian menahan amarah.
"Ada apa, Pak?" Tanya Citra sopan.
"Kenapa kamu buru-buru pulang? Acara belum sepenuhnya selesai," ujar Imran berusaha menahan kepergian Citra.
"Maaf, bung. Kami ingin pulang karena sedang ada urusan, kami permisi dulu." Saka merangkul pundak Citra dan akan kembali memasuki mobil.
"Citra, apa kamu tega meninggalkan acara pada sahabatmu yang sedari tadi lelah menunggu kedatanganmu?" Ucapan Imran membuat langkah Citra berhenti pun dengan Saka.
Membalikkan badan, tapi bukan Citra melainkan Saka. "Kami sedang ada urusan lain dan kami juga sudah meminta ijin pada Sofi dan keluarganya. Jadi kami permisi dulu, Tuan Imran," tekan Saka.
Saka membuka pintu mobil dan menuntun Citra untuk masuk."Citra, tinggallah untuk beberapa saat lagi," teriak Imran berharap Citra mau mendengarnya.