"Aku tidak ingin kamu menyakiti anak dan istriku, jika sampai itu terjadi lagi, maka detik itu juga aku akan menceraikanmu. Untuk sekarang sebenarnya aku ragu untuk melanjutkan kisah kita atau tidak." Saka berkata santai tanpa melihat lawan bicaranya yang sudah sangat menggeram kesal.
"Saka, tega sekali kamu bicara seperti itu? Apa kamu tidak memikirkan perasaanku? Apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi?" Tanya Reina yang sudah menahan amarah dengan nafas memburu.
Saka menatap Reina lembut, di mata lelaki itu masih jelas terlihat cinta yang besar untuk Reina. "Aku masih sama, mencintaimu. Akan tetapi, mulai sekarang aku ingin semuanya baik-baik saja. Aku tidak mungkin menelantarkan anak dan istriku. Aku harus bisa bersikap adil pada kalian nantinya meski hatiku selalu terpaut akan cintamu. Kamu mengertikan? Aku tidak ingin anakku lahir dan tumbuh tanpa kehadiran seorang Ayah di sisinya," jelas Saka.
"Hanya itu?" Reina memastikan.
