"Jadi...."
"Jadi, terserah Kak Saka jika mau menikahi dia. Aku tahu cintamu hanya untuknya." Perih hati Citra mengatakan sesuatu yang bertolak belakang dengan hatinya.
Citra sebisa mungkin tersenyum manis guna menutupi kesedihan yang dia rasakan. Citra menggenggam tangan Saka seolah dia baik-baik saja.
"Kakak tidak perlu pedulikan aku," ujar Citra percaya diri, tak lama dia pun sadar. "Apakah dia peduli padaku? Bagaimana bisa aku percaya diri seperti ini," gumamnya dalam hati.
"Ehm, maksud aku. Kakak bebas melakukan apa yang Kakak mau? Jika butuh tanda tanganku, maka aku bersedia menanda tangani surat pernyataan menikah lagi. Kakak tidak perlu khawatir." Citra menarik kembali tangannya.