"Ada apa?" Saka tidak mengerti akan Citra, disaat dirinya ingin memperbaiki, tapi mengapa wanita yang ada di sampingnya ini seolah menolak.
"Karena aku sudah memutuskan untuk menutup hati dan belajar memusnahkan cintaku untukmu." Citra menatap Saka serius. Tidak ada keraguan sedikit pun dalam bola mata wanita berkulit putih dengan bola mata hitam pekat memancar ke wajahnya.
Deg
Saka terkejut, apa yang wanita ini katakan? Dia ingin memusnahkan rasa cinta untuk Saka? Apa Citra sudah lelah menghadapinya? Apa Citra tidak ingin berjuang untuk mendapatkan cintanya? Atau gara-gara lelaki kemarin yang membuat Citra berubah?
Pertanyaan demi pertanyaan langsung menghantui hati dan pikirannya. Apa dia akan benar-benar kehilangan wanita di sampingnya? Egois memang meski tidak mencintai namun Saka juga tidak rela bila Citra pergi dari hidupnya.
"Kenapa seperti itu?" Tanya Saka bersikap biasa saja meski dadanya bergemuruh ingin sekali melarang Citra untuk menghapus cinta untuknya.
