Sudah satu minggu Saka tinggal bersama dengan Citra dan Maria tidak tahu tentang hal itu, begitu pun dengan Reina. Dua orang wanita terpenting di hidup Saka tidak tahu keberadaannya.
Ketika Maria bertanya, dimana dia, Saka memilih berbohong dengan bilang sedang keluar kota pun dengan Reina. Beruntung selama seminggu ini Maria absen mengganggu ketenangan Citra dan tidak mendatangi menantunya di Apartemen.
"Kak, sarapannya sudah siap," ketuk Citra pada pintu kamar Saka.
Memang Saka beberapa hari ini sedang mencoba bersikap baik ke Citra. Saka sadar, tidak seharusnya dia melampiaskan dendam kepada Citra. Citra tidak tahu menahu tentang hubungan antara Ayahnya dengan almarhum ibu mertuanya, jadi tidak sepatutnya Saka berbuat jahat pada Citra.
