Sofi benar-benar kesal melihat sebuah foto yang dikirimkan oleh pelakor satu itu. Wanita itu benar-benar tidak tahu malu. "Cit, kamu yang kuat ya... ingat, jangan sampai kamu terpancing oleh foto-foto itu."
Jantung Citra yang bergemuruh melihat gambar di layar gawainya sebenarnya tidak bisa untuk tidak mengumpat. Ingin sekali Citra mendatangi kediaman wanita itu dan menyeret lelakinya. Andai dia bisa dan punya hak melakukan itu, sayang, Citra tidak diperbolehkan untuk memiliki hak penuh sebagai istri.
Citra memejamkan mata mencoba meredam gejolak hati yang bertalu. Tidak, dia tidak akan melakukan apa-apa. Dia tidak akan mengekang lelaki itu, dia akan memberi kebebasan pada Saka. Mungkin bisa dibilang munafik, tapi sebisa mungkin Citra akan berusaha ridho bila Saka mencari wanita lain yang bisa membuatnya bahagia.
"Sof, aku ingin bercerai dari Kak Saka. Dosakah bila aku menuntun atau mengajukan gugatan cerai terlebih dahulu?" Tanya Citra serius.
