Sofi melotot tidak percaya, Nanda benar-benar sudah lancing menciumnya di tempat umum seperti ini. Sadar akan kesalahan yang dilakukan oleh Nanda, Sofi pun segera mendorong tubuh kekar milik Nanda dengan kedua tangan kecilnya. Beberapa detik mencoba namun selalu gagal, tangan Sofi tidak mampu menggerakkan atau pun menggeser posisi tubuh Nanda yang berjarak dekat dengannya.
Mendapat perlawanan seperti itu membuat Nanda semakin kuat menahan tengkuk Sofi agar tidak lepas dari pagutannya. Akhirnya Sofi lelah sendiri karena tidak bisa mendorong tubuh lelaki di depannya ini, dia pun hanya bisa pasrah.
Sofi bingung akan tindakan yang dilakukan oleh Nanda padanya. Bukankah lelaki itu bilang kalau membenci dirinya? Lalu kenapa sendirinya malah mencium bibir milik Sofi dengan sangat menuntut?
Nanda semakin memperdalan ciumannya, dengan buas dia menikmati seluruh bibir dan lidah Sofi seakan setelah ini tidak punya kesempatan lagi untuk berciuman dengan wanita itu.