Keduanya bergandengan tangan memasuki Polres dimana Maria di tahan. Setelah meminta ijin pada sipir, Saka dan Citra pun di pertemukan dengan Maria. Hal pertama kali yang dilakukan oleh Saka adalah bersujud sembari menitikkan air mata saat Maria baru keluar dari balik dinding yang menghalangi pintu menuju jajaran sel yang ada.
"Mama, maafkan Saka, Ma. Maafkan Saka yang membuat Mama menjadi seperti ini, maafkan Saka," mohon Saka berulang kali sembari mencium kaki Ibunya.
Citra yang menyaksikan bagaimana penyesalan sang suami memenjarakan Maria pun turut menitikkan air mata. "Kamu siapa? Aku tidak ingin bertemu siapa pun, aku hanya ingin bertemu dengan Saka putraku. Dia telah meninggalkanku demi perempuan itu. Tolong panggilkan Sakaku, aku merindukan putraku. Aku akan meminta maaf pada Citra jika itu membuatnya mau menemuiku dan membawaku pergi dari tempat ini," ucap Maria membuat Saka semakin sedih dan bersalah.
