Siang itu adalah awal dari mala petaka. Regi yang tengah menemaniku makan siang, harus kehilangan nyawa karena ada pengendara motor yang melajukan motor secara ugal-ugalan. Saat itu Regi hendak membeli rokok di seberang cafe karena ada hanya di seberang jalan itu yang jual rokok.
Dan ketika kembali, sebuah musibah datang dan membuat Regi terpaksa meninggalkan istri dan seorang anak, Regi pun memintaku untuk menjaga anak dan istrinya, dan Papa hanya sanggup menjaga mereka dari kejauhan, itu saja.
Namun entah setan mana yang membuat Aira bertindak nekat dan menjebak Papa. Dia mengambil fotoku dan memindahkan wajahku ke gambar orang lain begitupun dengan wajahnya lalu menyatukan pada gambar kami menjadi satu. Dalam foto tersebut, seakan-akan kami sedang berselingkuh. Aira begitu pandai mengedit wajahku seperti nyata, tak cuma satu saja yang dia cetak dan buat, namun ada beberapa foto yang hendak dia jadikan senjata untuk melawanku.
