Pria itu segera menekan pedal gas dan melajukan mobilnya tanpa menanggapi teriakan Lani yang masih menggedor-gedor kaca mobilnya. Nanda meninggalkan Lani begitu saja, tidak peduli Lani yang terus berteriak dan berlari mengejarnya. Nanda menatap sinis Lani dari kaca spion.
"Aku akan mencari kebenarannya, kamu pikir aku bodoh begitu? Aku tidak akan lagi termakan omonganku wanita iblis," gumam Nanda.
Nanda menyusul mobil Imran dan berlian yang sudah mulai menjauh dari area Resto sehingga dua orang itu tidak bisa melihat perdebatan di antara Nanda dan Lani.
Tak berselang lama, mobil Imran sudah memasuki Apartemen yang sudah di kembalikan lagi padanya. Imran dengan senyum sumringah menggandeng tangan Berlian menuju lift. Sebelum lift terbuka, Imran melihat mobil Nanda yang baru saja memasuki area parkir dan memarkirkan mobilnya tidak jauh dari mobil Imran.
"Bang?" Lirih Berlian masih belum siap jika harus berbincang di hadapan Nanda.
"Tenanglah, ada aku di sampingmu."