Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, Citra sudah bersiap dengan riasan tipis dan gaun semi formal. Citra terlihat cantik meski hanya sedikit riasan menghiasi wajahnya.
"Kakak serius tidak ingin turun?" Tanya Citra menatap Saka dari pantulan cermin riasnya.
"Enggak, Sayang. Nanti kalau memang pekerjaanku sudah selesai sebelum mereka pulang, aku akan bergabung." Citra mengangguk.
"Oya, apa Kakak mau di temani oleh Kak Taksa? Dia ada di sini sejak tadi." Saka tersenyum.
"Boleh, minta dia untuk ke ruang kerjaku ya, Sayang," pinta Saka pada Citra.
"Baiklah, Sayang." Citra bangun dari duduknya menghadap ke Saka.
"Sebenarnya kamu kenapa sejak tadi pagi? Apa aku melakukan kesalahan?" Tanya Citra yang belum mendapatkan jawaban dari Saka.