"Iya, Sayang. Aku kan sudah berjanji untuk meminta maaf pada Berlian besok. Aku akan menemui gadis itu, sudah ya... kamu jangan marah lagi sama aku. Aku semakin stres kalau kamu bersikap seperti ini padaku." Sofi mengangkat kedua bahu acuh lalu meninggalkan Nanda begitu, saja.
"Sayang...." Baru beberapa langkah Nanda menyusul istrinya, namun sebuah suara yang terdengar dari gawainya menghentikan langkah Nanda.
Dilihatnya siapa orang yang sudah menghubungi dan ternyata.... Wajah Nanda yang tadinya lembut berubah dingin dan siap ingin menghancurkan kepala orang yang sudah mengganggu waktunya bersama Sofi.
"Mau apa lagi kamu?" Tanya Nanda sarkas.
"Sayang... kenapa kamu ketus sekali, aku jadi takut," jawab suara wanita di seberang sana dengan manja.
"Aku bilang jangan pernah hubungi aku disaat aku berada di samping istriku," tekan Nanda pada perempuan yang ada di seberang sana.
