Berlian berlari secepat mungkin berharap Imran masih belum take off. Setelah berputar-putar hingga hampir satu jam, Berlian tidak menemukan keberadaan Imran. Dengan langkah gontai, wanita itu kembali ke luar dari area Bandara dengan tatapan kosong.
Imran benar-benar sudah meninggalkannya, Imran marah padanya. Imran ingin menjauh darinya. Berlian meraup kasar wajah sendiri merasa frustasi dan tidak berguna karena telah membuat orang yang dia cintai pergi dari hidupnya sendiri.
"Kamu memang bodoh, Berlian. Kamu hanya memikirkan egomu sendiri tanpa mempertimbangkan perasaan Imran. Sudah jelas sekarang betapa seriusnya lelaki itu terhadapmu, kenapa kamu malah membuatnya marah dan melepasmu seperti, ini?" Berlian tergugu sembari menangkup wajahnya.
"Berlian!" Panggil seseorang dari arah belakang.
Wanita itu berdiri lalu melihat ke arah seseorang yang tadi memanggilnya. "Pak Nanda," lirih Berlian.
