"Kenapa di sini? Angin malam tidak bagus untuk kesehatan apa lagi tengah malam seperti ini. Masuklah, kita tunggu sampai kapal ini berlabuh di dalam agar tidak masuk angin karena angin laut di sini sangat kencang. Apa lagi dengan pakaianmu model begitu. Sini masuklah, aku tidak akan melakukan apa pun lagi padamu, aku janji."
Berlian hanya melirik malas lalu memutar badan melewati Imran begitu saja tanpa sapaan. Imran kira, Berlian akan mau menuruti kemauannya, jutsru Berlian malah memilih untuk duduk di sofa luar dengan santainya.
Imran menghela nafas dalam, dalam kondisi sedang marah seperti ini, tentu Berlian tidak akan menuruti ucapannya. Imran sudah bicara pada Nahkoda untuk kembali ke daratan, jadi mereka tinggal menunggu waku saja. Semoga ketika sampai di darat, Berlian mau memaafkan dan menerima pertanggung jawaban darinya.
"Aku ingin bertemu kedua orang tuamu besok," ujar Imran mengawali perbincangan.
