"Ternyata hanya asisten pribadi. Apa kamu tahu jika kamu tidak pantas dan tidak sebanding dengan putraku?" Pertanyaan menohok membuat Berlian dan dua pria yang ada di tempat tersebut langsung berteriak tidak terima.
"Ma!" Siska melihat satu per satu antara Putra dan suaminya.
"Kenapa? Itu fakta, bukan?"
"Tapi Imran tidak pernah memikirkan persoalan status seseorang. Yang penting Imran nyaman dan gadis itu baik, bagi Imran sudah lebih dari cukup. Kita saling mencintai dan dengan kekuatan itulah nantinya akan menguatkan hubungan kami ke jenjang yang lebih serius." Meski bohong, Imran tetap bersikap seolah dia sangat mencintai Berlian dan cinta keduanya tidak bisa terpisahkan.
"Ck, cinta kamu bilang? Hidup di dunia ini semua sesuai realita yang ada, semua tidak melulu perkara cinta. Justru semua yang paling utama itu uang, tanpa uang apalah artinya cinta," sinis Siska memecahkan pedoman cinta yang bahagia.
