Sampai di Villa, ternyata Citra dan Saka tidak ada di tempat. "Mau langsung berangkat?" Tanya Imran.
"Iya, biar tidak kesorean sampai Villa karena nanti aku kerepotan sendiri." Imran memandang wajah cantik Berlian sejenak kemudian mengangguk.
"Ayo, aku akan mengantarmu." Berlian terperangah, inginnya sih pergi sendiri saja. Jujur Berlian merasa canggung berada di dekat Imran.
"Ehm, saya bisa sendiri kok, Pak," tolak Berlian halus.
"Tidak ada penolakan, aku akan mengantarmu, sekarang." Imran meraih kunci mobil dan menggandeng pergelangan tangan Berlian.
Gadis itu menahan nafas karena sentuhan yang diberikan oleh Imran kepadanya. Tubuhnya mematung di tempat, dadanya berdegup sangat kencang. "Oh ya Allah, tolong tetap jaga kewarasanku karena pria tampan ini," batin Berlian masih bergeming di tempat.