Citra memejamkan mata merahnya yang menahan amarah pada Saka. "Dengar ya, aku itu tidak pernah memberi harapan apa pun padamu, jika kamu lupa akan aku ingatkan sekali lagi. Aku itu bukan siapa-siapa kamu. Diantara kita sudah berakhir tiga tahun lalu, jadi... tolong jangan mengada-ngada ya tentang hubungan kita."
"Sebentar lagi kamu akan menjadi siapa-siapanya aku seperti p. Aku pastikan itu," ujar Saka kecewa.
Citra melihat bagaimana Saka seperti tengah kecewa padanya, ada seseuatu yang sakit melihat betapa kecewanya Saka terhadapnya. Citra menyentuh cincin emas di jari manisnya itu, lalu mengecup pelan. "Maaf, aku masih takut untuk memulai semuanya lagi dari awal. Aku belum yakin denganmu, aku takut kamu kembali akan mengecewakanku seperti sebelum-sebelumnya," gumam Citra dengan netra berkaca-kaca.
Di balik tembok, Saka sengaja tidak benar-benar meninggalkan Citra. Saka masih setia menunggui Citra meski di tempat yang tidak terlihat oleh Citra.