Setelah masuk kamar, Sofi segera melepaskan tangan Nanda yang merangkul pundak sang istri. Sofi berjalan beberapa langkah menjauhi Nanda dan berkacak pinggang.
"Bagus, ya...! Diam-diam kamu memberi tahu alamat rumah kita sama pelacur itu," sungut Sofi.
"Hei, Sayang... memangnya aku sudah gila apa memberikan lamat rumah kita pada sembarang orang apa lagi padanya yang jelas aku tahu dia bukan wanita baik-baik," elak Nanda yang merasa tidak pernah memberikan alamat rumah kepada siapa pun kecuali orang terdekat sendiri.
"Lalu tadi itu apa? Bagaimana bisa cewek itu menemuimu di sini jika bukan kamu yang memberi alamat rumah kita padanya, hah? Jawab yang jujur?" Paksa Sofi supaya Nanda mau mengakui.
"Astaga Sayang, aku berani bersumpah demi anak kita berdua, aku tidak pernah memberikan alamat rumah kita pada siapa pun. Tolong percaya padaku." Nanda mendekat pada Sofi langsung meraih jemari tangan wanitanya.
