Saka meletakkan jari telunjuknya ke dagu seolah berpikir mencari jawaban yang tepat untuk menimpali pertanyaan Citra. "Yah seneng sih, sedikit. Tidak munafik aku pria normal yang dianggurin beberapa tahun, tentu akan ada reaksi ketika ada wanita yang menyentuh kulitku. Habis mau bagaimana lagi, aku punya istri tapi tidak mau aku sentuh. Apa aku salah?" Tanya Saka tanpa merasa berdosa sedikt pun.
"Kau!" Tunjuk Citra tepat di depan mata Saka.
Bukannya marah Saka malah tertawa oleh tingkah Citra yang marah-marah melihat Saka diganggu oleh Sisi. Citra kesal setengah mati atas respon yang ditunjukkan Saka padanya. Dia sudah marah sampai ke ubun-ubun tapi Saka begitu santai menghadapinya.
Citra tidak ingin lagi berbicara dengan Saka, dia kembali ke mobil dan mengambil Aliver yang dia tinggal dalam mobil itu. Usai menggendongnya, Citra segera membawa Aliver masuk ke dalam rumah. Saka terus saja mengikuti kemana Citra pergi dengan senyum bahagia.
