"Sebegitunya kamu dalam mencintai istrimu itu, apa tidak ingin mencari yang lain?"
"Tidak akan pernah, sekali aku kehilangan dia dan hidupku hancur oleh sebab itu. Aku terjerumus ke lembah dosa yang membuat rumah tanggaku dipertaruhkan sekarang. Aku lebih baik mati dari pada harus kehilangan orang yang aku cintai untuk kedua kali."
Sofi berkaca-kaca mendengar jawaban dari Nanda. Tanpa basa basi lagi, Sofi langsung memeluk tubuh Nanda erat. Nanda sedikit terkejut, lalu membalas pelukan Sofi itu erat.
"Maafkan aku," ucap Nanda.
Sofi menggeleng kuat. "Harusnya aku yang minta maaf sama kamu, aku begitu sulit menerima masa lalumu. Dan betapa bodohnya aku yang meragukan cintamu. Tolong maafkan aku," ujar Sofi sesenggukan.
