"Lebih dari aku membencimu, aku jauh lebih benci akan diriku sendiri karena masih tetap mencintaimu yang selalu menyakitiku," ucap Citra langsung meninggalkan Saka yang tercengang atas perkataan Citra barusan.
Citra mempercepat langkah menjauhi lelaki berstatus suami itu.
Kembali Saka menyusul setengah berlari demi bisa menggapai tubuh wanitanya. "Jangan pergi dariku, ku mohon," sendu Saka yang berhasil memeluk tubuh Citra.
Air mata Citra tak lagi bisa dibendung, dalam posisi membelakangi Saka, Citra sekuat tenaga menahan isakan agar tidak terdengar oleh Saka.
Beberapa hari dia sudah berhasil dengan bersikap ketus dan membentengi diri dalam berinteraksi dengan Saka, dia tidak ingin Saka mendapati dirinya yang lemah akan cintanya sendiri. Perasaan Citra menjadi musuh terbesar dalam diri Citra, apakah sebaiknya dia pergi yang sangat jauh supaya kembali tidak bisa ditemukan oleh Saka?