Saka tahu dirinya memang tidak berhak memaksakan kehendak lagi pada Citra. Akan tetapi karena mood Citra rusak setelah bertemu dengan Andara, Saka berinisiatif membawa Citra ke Resto miliknya.
Citra masih bergeming dari duduknya, tatapan matanya kosong mengabaikan beberapa karyawan lama yang berbisik-bisik membicarakan tentang kehidupan Citra dan Saka, sekarang.
Citra menganggap angin lalu, slentingan dan kadang tidak menyenangkan di dengar di telinganya. Sesekali dia melirik tajam ke arah para karyawan tersebut membuat yang tadi menggunjingkannya menjadi kalang kabut berpura-pura mengerjakan sesuatu.
Saka sedang memasakkan steak bulgogi khusus secara langsung dari tangannya sendiri. Dia ingin mempersembahkan yang terbaik untuk Citra. Citra harus merasakan masakan terbaiknya di sini. Saka sangat fokus dengan steak di hadapannya ini.