Keduanya sama-sama memiliki ilmu bela diri, mungkin Saka dan Nanda merupakan lawan yang sepadan, hanya saja Saka menyadari atas semua kesalahannya dan membiarkan Nanda melampiaskan amarah sebagai perwakilan Citra. Saka terima semua itu dengan harapan rasa sesak di dada sedikit berkurang. Tapi ternyata tidak, harapan pun pupus bahkan lebih sakit kala membayangkan wajah pilu Citra menatapnya terakhir kali.
Sudah pasti Citra sangat kecewa kala itu, apa lagi ketika Citra dalam kesakitan, namun dirinya malah abai dan meninggalkan Citra begitu saja. Beruntung Taksa datang tepat waktu sehingga bisa menyelamatkan Citra dan bayi dalam kandungan, walau tetap saja, Citra mengalami koma akibat perbuatannya bersama pelaku yang lain.
"Nan!" Panggil Saka.
"Hem," jawab Nanda tanpa menghentikan kegiatannya memeriksa semua berkas di atas meja. Pekerjaan Nanda memang menumpuk karena Aksa tengah mengajak berlibur keluarga kecilnya, sehingga semua di handle oleh Nanda.
