Sudah lebih dari dua jam, Sofi masih setia memandang gawainya. Entah apa yang terjadi pada Citra, perasaan Sofi seharian ini benar-benar tidak enak setiap kali teringat sahabatnya satu itu.
Andai dia tidak sedang banyak pekerjaan, mungkin sudah sejak jam makan siang tadi dia menemui Citra. "Kamu baik-baik saja kan, Cit? Tolong jangan buat aku khawatir," gumam Sofi masih mengotak ngatik gawainya.
Sebuah panggilan masuk dari nomor tunangannya. Sofi buru-buru menerima panggilan itu. "Hallo Nanda, apa kamu sudah di rumah?" Tanya Sofi tanpa menjeda ucapannya.
"Sudah, baru saja masuk. Ada apa, Sayang?"
"Aku kepikiran Citra, bisakah kamu melihatnya sebentar? Dari tadi siang aku hubungi nomornya tidak pernah diangkat, aku kirim chat juga tidak dibalas. Aku khawatir dengannya, taku terjadi apa-apa."
"Jangan berprasangka buruk dulu, Sayang. Mungkin Citra sedang sibuk."
"Iya, kalau sibuk? Aku takutnya dia melahirkan bagaimana?"