Taksa memasuki ruangan serba putih dengan berbagai alat medis menempel di tubuh Citra.
Air matanya menetes kala melihat betapa menderitanya Citra hidup bersama Saka. Apa lagi berbagai kejadian yang dia dapati saat ini, rasanya Taksa ingin membunuh seseorang bila hal itu dihalalkan.
"Kamu kenapa sebenarnya? Apa yang terjadi sampai kamu mengalami semua ini? Aku menyesal karena telah memberikan ide kepada Saka untuk balas budi dengan menikahimu. Aku menyesal dengan semua yang terjadi padamu. Maafkan aku, Citra. Tolong maafkan, aku." Taksa menghapus cairan bening yang menetes, tak kuasa rasanya melihat kondisi Citra sememprihatinkan ini.
"Aku akan mencari tahu masalah apa yang menimpa dirimu selama dua hari ini. Tenang, Sayang. Aku akan mengajakmu pergi jauh dari sini, lelaki brengsek itu tidak akan bisa melihatmu lagi. Biar aku yang mengurus surat perceraianmu dengannya."
