Satu minggu kemudian, Saka telah membeli satu unit Apartemen lagi yang kebetulan masih satu lantai dengan Citra. Jaraknya pun tak jauh dari unit yang ditempati oleh Citra, hanya beda dua pintu saja.
Bukan sengaja Saka membeli di situ, karena kebetulan memang ada Apartemen yang akan dijual dan Saka langsung membelinya.
Saka cukup senang karena dia bisa datang dan pergi menuju rumah istri tua atau pun istri muda. Tak perlu keluar dan mengukur jarak dekat jauhnya menggunakan kendaraan, cukup dengan langkah kaki saja sudah bisa.
Saka juga telah membagi waktu antara Citra dan Reina, masing-masing mendapat dua minggu dalam sebulan itu pun bergantian.
Seperti malam ini, Saka berada di unitnya Citra. Mereka tengah makan malam bersama, tiba-tiba suara ketukan pintu menggeba dan tidak sabaran. Citra hendak berdiri tapi langsung di cegah oleh Saka melihat sang istri sudah kesusahan bergerak tidak seperti dulu lagi.
