Naura terdiam mendengar ucapan laki-laki tua itu.
"Apa maksud anda terus mengancam saya?"
Naura benar-benar harus menekan dirinya agar tidak sampai memunculkan berbagai perasaan yang tidak dibutuhkan.
"Sangat sederhana dan pastinya anda dari awal juga sudah sangat paham dengan masalah ini. Jangan mengulur waktu dan cepat lakukan apa yang menjadi kesepakatan awal."
"Biarkan dulu mas Aldi tahu tentang ini, saya sebagai seorang istri akan sangat egois jika tiba-tiba menjauh tanpa sebab."
Wanita yang duduk didekat laki-laki itu itu tiba-tiba saja tertawa lalu menatap Naura tajam.
"Kamu adalah wanita bodoh yang pertama kali saya temui, bisa-bisanya Aldi menikahi wanita seperti kamu. Wanita yang sangat tidak pantas dijadikan seorang istri lebih-lebih oleh Aldi," cetus wanita itu.
Wanita yang sama sekali tidak memperdulikan ucapannya, mengucapkan kata yang sangat menyakitkan kepada lawan bicaranya.
"Kami sangat bahagia."
Wanita itu tersenyum miring dengan sangat tidak ramah.
