Chereads / Kenangan yang Mengikuti / Chapter 10 - Mencari Kesenangan

Chapter 10 - Mencari Kesenangan

"Setelah mendapat makanan gratis sekarang mendapat hiburan yang gratis. Hari ini memang hari yang sangat menyenangkan," ucap Elda begitu senang karena mendapat tambahan kesenangan dari Dani.

Iya, karyawan yang sangat pendiam itu tiba-tiba saja mengajak semua karyawan untuk menuju salah satu caffe dan jangan lupa Dani juga yang akan mentraktir mereka semua.

Wajah-wajah ceria kini menuncul, ini tentu sangat berbeda dari hari biasanya.

"Eh, Mbak Naura sudah mau pulang?" tanya Felix begitu mengetahui Naura yang keluar dari ruangannya.

Naura mendongakkan kepalanya dan kini menatap semua karyawan yang juga bersiap akan pulang.

Pemandangan yang begitu aneh mengusik pikiran Naura.

"Tumben kalian semua masih pada semangat, biasanya juga kalian memasang wajah-wajah menderita ketika akan pulang," ucap Naura dan justru senyuman menghiasi wajah mereka.

Benar-benar aneh.

"Iya mbak, kita semua sangat beruntung hari ini. Setelah mendapat makan siang gratis sekarang kita mendapat hiburan gratis kali ini Danilah yang membuat kita semua semangat," sahut Mawar yang memang sejak dari tadi menampilkan wajah yang begitu semangat.

Kening Naura sampai mengeryit.

"Hiburan apa? Dan hanya berlaku untuk kalian, aku tidak mendapat kesenangan itu?" tanya Naura, sungguh tidak percaya.

Naura sepertinya yang tidak mengetahui rencana hiburan gratis ini. Ayolah, Naura juga ingin mendapat hiburan gratis. Sepertinya itu akan sangat menyenangkan bertambah bersama mereka semua. Orang-orang baik dan juga menyenangkan.

"Saya akan membawa mereka semua ke sebuah Caffe mbak dan tadinya saya ingin mengajak mbak Naura tetapi saya takut jika saya masuk ke ruangan mbak Naura itu akan menganggu pekerjaan mbak Naura. Tadinya saya ingin menunggu mbak Naura sampai keluar ruangan barulah saya akan mengundang mbak Naura untuk bergabung bersama kita semua. Akan tetapi, jika mbak Naura tidak sibuk," jawaban panjang dari Dani orang yang memang mempunyai ide berlian ini.

Setelah seharian bekerja hiburan adalah hal yang sangat menyenangkan.

Naura tersenyum sangat lebar, "Aku tidak akan pernah menolak undangan yang menyenangkan ini," sambung Naura dan kembali mendapat respon senyuman dari para karyawannya.

Sudah dikatakan jika semua yang berada dibutik ini adalah keluarga.

Setelah perkataan Naura mereka semua melangkah keluar dan masuk ke dalam mobil dan juga menaiki motor mereka.

Dua laki-laki bujang yang bekerja di butik Naura menaiki motor ninja berwarna merah dan hitam. Laki-laki tampan itu sepertinya memang sengaja menaki motor untuk memperlihatkan betapa elegannya postur tubuh saat mereka ada di atas motor dan selebihnya sudah masuk ke dalam mobil.

Tapi tunggu dulu, ada pemandangan yang membuat mata mereka terbuka sempurna.

Melihat Elda yang kini naik diatas motor ninja berwarna hitam milik Dani. Sepertinya hari ini memang banyak hal baik yang mereka semua dapatkan.

"Wah, apa-apaan ini? kalian berdua jadian?" tanya Felix setelah beberapa detik hanya terdiam karena terkejut.

Kapan mereka terlihat berdua? Pertanyaan yang menyumpal di kepala mereka semua.

Cinta yang tiba-tiba saja bersemi.

"Apaan sih Lix, kepo kamu," cetus Elda yang sudah memakai helm pemberian dari Dani.

Bahkan Dani saja menyiapkan dua helm.

Naura semakin tersenyum lebar, Naura juga pernah berada diposisi Elda dan itu sangat menyenangkan meski jantung berdetak tidak beraturan.

Cinta dan semua kesenangannya membuat banyak orang merasa bahagia.

"Iya kami berdua sudah resmi berpacaran," jawab Dani yang membuat para karyawan terdiam beberapa saat lalu bersorak bersama.

Ternyata benar apa yang dilihat Naura selama ini tentang Dani yang ketika memandanga Elda.

Elda menutupi wajahnya pada punggung bidan Dani dan memeluk Dani dari belakang.

Semua semakin tidak terkontrol.

"Wah, kamu benar-benar penghiatan Dan. Aku kira kita teman ternyata kamu musuh. Kamu tega membiarkanku sendiri, kita sudah berjanji untuk tidak punya pacar agar tidak saling menyakiti dan sekarang ini apa?" Felix benar-benar aktor yang selalu bisa memerankan berbagai karakter dan itu semua mempunyai emosi yang begitu kuat.

"Aku patahkan juga lehermu Lix," cetus Dani lalu mendengus kesal.

Sepertinya memang lebih baik kali ini Felix menutup mulutnya rapat.

Kita semua juga tahu apa yang dikatakan Felix sebuah kebohongan. Dani tidak pernah mengucapkan kalimat tadi hanya saja Dani dan Felix adalah karyawan Naura yang masih jomblo dulu juga Elda. Akan tetapi tidak untuk sekarang, kasihan Felix.

Sorak-sorai terganti oleh tawa lalu motor yang dinaiki Dani dan juga Elda sudah melaju sebagai pemimpin jalan.

Malam ini Naura akan bersenang-senang.

Begitu mobil Naura melaju barulah Naura ingat jika belum memberi tahu Aldi tentang dirinya yang ingin keluar bersama para karyawannya.

Naura mengambil ponsel yang berada di dalam tasnya dan membagi fokusnya.

"Maaf Aldi tapi mohon kali ini saja tolong angkat," gumam Naura yang belum mendapat jawaban ketika sudah tiga kali Naura menghubungi Aldi.

Sampai pada percobaan kelima dan juga tidak mendapat jawaban Naura meletakkan ponselnya kembali didalam tas.

Semua akan Naura jelaskan ketika nanti sudah berada dirumah. Selama ini Aldi tidak pernah mengekang Naura asal tidak berbuat sesuatu yang buruk dan apa yang dilakukan Naura saat ini jauh dari kata buruk.

"Baiklah, akan aku jelaskan nanti."

***

Suasana Caffe begitu ramai karena hari ini adalah hari pertama dibukannya Caffe dan ada banyak diskon makana serta acara musik yang diselenggarakan serta yang membuat para karyawan juga Naura bertambah senang ketika mengetahui jika Caffe ini adalah milik Dani.

Laki-laki misterius yang diam-diam telah mendirikan sebuah Caffe.

"Aku sangat senang dan juga sedih," ucap Naura ketika mereka semua kembali duduk dimeja yang sama.

Semua mata kini tertuju pada Naura.

"Aku sedih karena sebentar lagi ada salah satu karyawanku yang memilih untuk mengurus Caffe ini daripada bekerja dibutikku lagi dan aku sangat senang karena dia sudah mempunyai Caffe sebagus ini."

"Iya benar juga mbak, padahal Dani itu orang yang sangat mempunyai jiwa bekerja tinggi. Semangat kerjanya membuat saya dan juga pak Jonanta semangat untuk bekerja," sahut Mawar yang satu tim dengan Dani.

"Bener banget, apalagi saya yang sudah tua ini. Sangat membutuhkan bantuan Dani," timpal Jonanta.

"Jahat banget kamu Dan-Dan, setelah kamu pacaran sekarang kamu berhenti bekerja. Sepertinya memang pertemenan kita tidak berharga menurutmu."

Sungguh sangat kasian Felix.

"Lah emang iya, idih siapa juga yang mau berteman dengan laki-laki yang tidak pernah menutup mulut sepertimu itu Lix," cetus Dani yang bergidik ngeri ketika Felix berbicara kembali.

Suasana semakin hangat dan gelak tawa memenuhi meja panjang yang ditempati sepuluh orang ini.

"Wah, parah kamu Dan," ucap Felix yang hanya bisa mengelus dada.

Sabar.

"Tapi saya tetap bekerja dibutik mbak Naura kok," sambung Dani menurunkan intonasinya saat berbicara kepada Naura.

Wanita hebat dan wanita yang sangat berjasa dalam kehidupan Dani. Disaat semua lamaran pekerjaan Dani tidak mempunyai jawaban dan pada saat ini Dani sangat membutuhkan biaya pendidikan karena menjadi mahasiswa semester akhir yang sangat banyak mengeluarkan biaya sedang kedua orang tua Dani tidak mempunyai tabungan untuk anaknya ini.

Pekerjaan kedua orang tuanya setiap harinya standar dan ketika ada tambahan biaya kuliah Dani sebagai anak laki-laki harus mencarinya sendiri. Saat itu hanya Naura yang memangggilnya dan Dani terselamatkan.

"Benarkah itu, tapi bagaimana Caffe ini siapa yang akan bertanggung jawab?" tanya Naura.

"Caffe ini didirikan sebenarnya atas keinginan adek mbak dan saya mewujudkannya karena memang itu tanggung jawab saya."

"Tambah cinta deh aku tuh," celetuk Elda yang langsung menutup mulutnya dengan cepat.

Benar-benar hari yang tidak mempunyai daftar untuk lelah.

Naura seperti menemukan dirinya kembali mempunyai waktu bebas dan bersenang-senang.

Sampai beberapa panggilan diponselnya tidak mendapat jawaban karena acara musik telah dimulai.

Naura memang mendiamkan ponselnya tadi, takut mengganggu acara yang berlangsung.

Sedangkan ada orang yang sedang menunggu Naura sekarang.