Hallo teman teman sebelum membaca jangan lupa untuk klik berlangganan ya^-^
Jangan lupa juga untuk kasih ❤️ love
Dan coment kalian💌
Happy reading:)
"cii..cii..cium? yang benar saja!!"
setelah diam beberapa saat aku memberikan diri untuk menolaknya,dan langsung berlalu menghampiri Riani yang sedang cilingak clinguk.
"hi ria, kamu udah dapet berapa nomer?" S
"baru 20 nih, kamu uda dapet berapa?"Riani
20 banyak sekali bahkan kita baru main game selama 10 menit munggkin..sedangkan aku belum dapet nomer satupun, yang benar saja. apakah aku akan kehilangan teman di hari pertama ku sekolah? apa mereka akan membenciku?
"ehmm,, aku belum dapet nih,"Stevi
"kamu gimana si! usaha dong!! kamu mau kalah gitu aja massa?? aku kesana dulu. semangat ya!" riani
dia pergi sambil tersenyum apakah dia tak kesal padaku? aku jadi makin semangat agar tidak terkena hukuman dari senior menyebalkan.aku mengepalkan telapak tangan untuk memberi semangat pada diriku sendiri.
saat ingin pergi mencari target tiba-tiba buku miliku di rampas oleh sesorang aku langsung menoleh padanya. ahh dia cowo barusan yang ketus ketika bicara tapi apa ini? dia terlihat menuliskan sesuatu di buku miliku.
dan tunggu dulu dia membawanya pergi? mungkin aku ikuti saja kali ya, persetan ikuti ajalah. tak disangka dia memberikan buku itu pada teman-teman nya dan bergantian menuliskan sesuatu disitu.yes ahirnya aku mendapat kan nomer dari sekian banyak waktu yang terbuang sia sia
"Stevia Anggraini"
cowok itu memanggilku ah mungkin saja dia membaca namaku dari kalung kardus yang ku kenakan.
"lu punya utang Budi ya sama gua,gua tandain Lo" ucapnya.
"thanks kak!" ucapku sambil tersenyum
dan berlalu pergi.mencati korban korban berikutnya mungkin karna aku kurang cantik kali ya makannya ga banyak cowok welcome ke aku? tanyaku pada diri sendiri
tapi setelah mendapat nomer dari para cowok tadi aku jadi tak kesulitan mendapatkan nomer nomer berikutnya. setelah waktu tinggal 5 menit aku melihat buku miliku dana ku cukup puas karna mendapatkan 60 nomer laki-laki
setidaknya aku juga dapat mengenal beberapa orang baru, aku bergabung menuju kelompokku dan ternyata aku cuma mendapatkan paling sedikit mereka bahkan mendapatkan lebih dari 150 nomer cowok, tapi tidak apa sepertinya kita akan tetap lolos dari hukuman.sekarang semua buku di kumpulkan dan kita di biarkan istirahat sejenak.
"sorry ya temen-temen aku cuma dapet sedikit" ucapku
"gapapa lagi, tau ga tapi kamu dapet nomer cowok paling keren di sekolah. gila"Riana
"iya kayaknya cuma lu doang deh yang dapet nomer kak Indra" Rara
"pokoknya lu harus bagi bagi no ke Kita apalagi kak Gilang harus cauakep pisan" Dania tak mau ketinggalan
" cakepan Indra lahh!! " ucap Rara dan Riana bersamaan.
aku hanya tekekeh melihat merreka berdebat sesuatu yang tak perlu,tak terasa para kakak senior selesai menilai kelompok, dan segera mengumumkan nama nama yang bebas dari hukuman.bahkan sekarang udah di kelompok nomer 18 tapi salah satu nama dari mereka tak ada satupun yang di sebut.
" Dan yang terahir Kelompok 15 kalian bebas dari hukuman. Silahkan berkeliling sekolah ini" ucap cowok mungkin ketos di sekolah. Karna dari awal aku tak terlalu memperhatikan sesi pengnalan.
"Yeyy !!!" Seketika kita besorak, sehingga banyak yang menyoraki kita paling mereka iri , hihihi
Siswa yang terkena hukuman di bagi menjadi beberapa kelompok lagi dan dengan tugas yang berbeda beda dari memunguti sampah, menyapu halaman satu sekolah bahkan ada yang di jadikan babu oleh para senior,
"Coba liat ruang olahraga yuk guys?" Ajak Rara
Aku cukup takjub dengan sekolah ini karna fasilitas yang disediakan sangat lengkap dan rapi, menandakan kedisiplinan disini cukup terjaga baik. Gedung olahraga pun sangat lengkap beda sekali dari sekolahku yang kemaren, terlihat beberapa Siwa sedang melakukan olahraga sepertinya jam bebas karna baru pertama masuk juga,,
Karena terlalu fokus melihat lihat aku kehilangan teman-temanku aku pun melihat sekeliling ternyata mereka menonton futsal,, dan ada Indra dan kawan-kawan disana,, pantas saja.. aku pun bergabung dengan mereka.
"Aku mau ke perpustakaan dulu ya" ucapku pada Dania dan hanya acungan jempol saja yang menjadi jawaban
Setelah sampai di ya katakanlah saja aku kutu buku karna betah di perpustakaan,, aku menelusuri lorong-lorong disana, sambil mencari buku yang kupikir bagus , aku melihat buku bersampul ungu bagai galaksi "senja" tulisan di cover buku tersebut saat aku ingin mengambil buku itu aku melihat cowo sedang menunduk membaca buku,
Melalui sela sela rak buku itu aku dapat melihat laki-laki dengan mata yang di hiassi oleh kacamata hidung mancung dan bibir tipis yang pas di mukanya, jangan lupakan rambut hitamnya yang tak terlalu tebal.
"Hai" sapaku setelah ku beranikan diri untuk menghampiri nya.
"Boleh duduk sini?" Stevia
Dia hanya menoleh dan berlalu pergi,apa dia tak melihatku?