Alice terkejut. Ia tidak menyangka Liam akan mengatakan itu.
"Tidak. Aku dari suatu tempat dengan temanku, bukan Savita. Lagipula, untuk apa aku bertemu dengannya?"
Liam berdiri. Kesal sungguh dirinya menghadapi sang istri.
"Kamu bersalah, Alice. Aaron menghubungiku dan memberi tahu bahwa Savita koma karena perbuatanmu itu. Tahu yang lebih parah? Bayi mereka harus dilahirkan sebelum waktunya."
Alice terkejut bukan main.
"Apa?!"
"Ya. Itu faktanya. Ayo, kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu!"
Alice sudah dicengkeram lengannya oleh Liam. Tentu saja ia menolak.
"Aku tidak mau. Aku ini sedang hamil, Liam. Lagipula Savita hanya koma. Dia pasti akan segera sadar."
Liam melepas cengkeramannya. Apa yang dikatakan Alice itu ada benarnya juga. Ia tidak mungkin membiarkan Alice makan makanan khusus tahanan dan melahirkan di penjara.