"Ya. Terima kasih atas doa baiknya."
"Sama-sama, Pak."
Panggilan diakhiri. Aaron menyimpan kembali benda pipih nan canggih miliknya.
Tidak lama kemudian, keluarga besar Savita datang. Mereka semua mendekat pada Aaron dan Bu Rimar dengan wajah panik.
"Aaron, bagaimana keadaan Savita sekarang?"
"Apa operasinya sekarang?"
Aaron menghembuskan napas berat. Ya, sebelum menanggapi pertanyaan dari Mama dan Papa.
"Savita masih di dalam, Ma, Pa. Operasinya nanti malam, karena tenaga medis perlu mempersiapkan segala sesuatunya. Keadaannya terus dipantau."
"Astaga! Savita ...."
"Bagaimana ini bisa terjadi, Aaron?"
Aaron siap menanggapi lagi. Ya, kali ini omongan Paman dan Bibi.
"Sepertinya ada indikasi Savita dicelakai dengan sengaja oleh Alice. Tadi dia bertemu dengannya."
"Ya ampun!"
"Jahat sekali Alice itu."
"Tenang, Semuanya! Orang kepercayaan Aaron sudah bergerak untuk mencari bukti. Semoga bisa segera dapat."
"Baguslah kalau begitu."