"Baik, Tuan."
Asisten Rumah Tangga hendak menyuapi Alice. Majikan perempuan itu melirik saja, sama sekali tidak berminat untuk makan.
"Berhenti mengikuti perintah Liam, Bi!"
Bibi bimbang. Ya, soal majikan mana yang sebenarnya harus ia patuhi. Meski begitu, perempuan tua itu akhirnya mengurungkan niat untuk menyuapi sang majikan.
Liam kesal melihat pemandangan itu. Ia hendak bicara, menanggapinya. Sayang, dering smartphone Alice mengurungkan itu.
Sang pemilik hanya mampu memperhatikan. Ia berharap Liam tidak menyentuh barang pribadinya itu. Sungguh, ia tidak rela jika sang suami jahat mengoperasikan benda pipih nan canggih miliknya.
Nyatanya Liam makin mendekat pada tas Alice yang ada di sofa. Ia bahkan membuka tas branded limited editionnya juga.