Alice menangis sejadi-jadinya. Ia histeris betul. Tentu saja ini terdengar oleh Liam. Suami Alice itu jadi cepat-cepat menyudahi aktivitas di kamar mandi.
Tampak sekali Liam tergopoh-gopoh. Ia panik. Ya, tentu saja.
"Ada apa, Alice? Kenapa kamu menangis?"
Alice mengarah pada Liam. Ia siap meledak-ledak, menumpahkan segala amarah dan kesedihan yang bercampur jadi 1.
"Tega kamu, Liam! Keterlaluan sekali! Ternyata selama ini kamu sudah berselingkuh."
Liam tidak mengerti dengan perkataan Alice. Itu terlihat jelas pada ekspresinya, raut wajahnya.
"Apa maksudnya? Jangan menuduh yang macam-macam!"
Alice mengejek kata-kata Liam. Sungguh, ia dongkol sekali rasanya.
"Aku tidak menuduh. Jelaskan! Siapa Simpanan Menyebalkan?"
Liam terkejut. Tidak menyenangkan sungguh dirinya akan mendapat interogasi macam ini dari sang istri. Pun, itu juga merupakan hal yang selama ini ia sembunyikan.
"Kamu membuka smartphoneku?"