Aaron yang tengah fokus pada Savuta segera menoleh ke arah sumber suara, Bu Rimar. Iapun segera menyusul ke ruang makan.
Aaron mengecek apa yang tersedia. Ia lalu memilih beberapa lauk untuk Savita. Ya, istrinya adalah yang utama.
"Kurang atau tidak, Pak?"
Aaron mengecek isi piring yang terdapat banyak lauk, tapi bernasi sedikit.
"Tidak. Untuk Savita cukup ini saja. Biar saya nanti yang makan banyak."
Bu Rimar tersenyum nyaris tertawa.
"Baiklah, Pak."
Aaron menuju tempat tidur. Ia langsung duduk di tepi ranjang, di samping kiri Savita, persis.
"Ayo, makan, ya!"
Aaron menyendok makanan dan mengarahkan itu pada Savita.
"Aku bisa makan sendiri, Aaron."
Aaron masih tetap pada posisinya. Tinggal sedikit lagi makanan akan tersuap ke dalam mulut orang tercinta.
"Hmm, ayolah! Makan sendiri itu butuh tenaga. Aku tidak mau kamu susah."
Savita tersenyum. Ia bermaksud memberikan ketenangan pada Aaron. Dan, ia akan lebih meyakinkan lagi.