"Ya, Pak. Saya sudah lakukan pemeriksaan tadi. Saya dapat nyatakan bahwa kondisi istri Bapak sudah stabil, sehingga bisa dipindahkan sekarang."
Aaron lega. Namun, ini berlangsung selama beberapa saat. Sebab, Aaron teringat soal sesuatu.
"Lalu, bagaimana dengan pemeriksaan yang dilakukan kemarin? Itu, Dok, yang hasilnya akan keluar hari ini."
"Oh. Itu ... maaf, ya, Pak. Hasilnya mungkin tidak akan membuat Bapak senang. Bagaimana? Siap dengan apa yang akan saya katakan ini?"
Aaron panik. Ia kecewa juga. Namun, ia sudah siap untuk kenyaatan apapun itu. Ya ... berusaha lebih tepatnya.
"Ya, Dok. Tolong, beri tahu saya!"
"Baik. Jadi, kehamilan istri Bapak ini bermasalah sejak awal. Dan, insiden masuk ke rumah sakit ini semakin memperparah keadaannya. Nanti, kalau sudah waktunya melahirkan, hanya bisa melalui operasi. Tidak bisa normal, Pak."
"Apa?!"
"Ya, Pak. Begitulah kenyataannya."
Aaron frustrasi. Ia kecewa sekali. Namun, ia tahu, yang paling kecewa di sini adalah Savita.