"Oh, ini sungguh mendebarkan, Sus. Saya jadi khawatir lagi."
"Ya, Pak. Saya paham betul apa yang Bapak alami. Sabar, ya, Pak! Semoga istri Bapak baik-baik saja."
"Ya, Sus. Saya keluar dulu."
"Baik, Pak."
Aaron keluar. Begitu menutup pintu, Aaron bisa melihat sosok Bu Rimar. Segera ia lebih mendekat padanya.
"Bu ...."
"Ya, Pak?"
"Bu Rimar bisa pulang sekarang. Maaf, ya. Hampir seharian full ada di sini."
"Ya, Pak. Tidak apa-apa. Kalau begitu saya pulang dulu."
"Ya, Bi. Besok ke sini lagi, ya. Agak siang tidak apa-apa. Saya juga tidak masalah kalau harus mengurangi jam kerja besok."
"Oh. Ya. Siap, Pak."
Bu Rimar pergi. Ia meninggalkan Aaron sendiri. Malam ini suami Savita itu akan tidur di depan ruang ICU, di kursi tunggu.
Sementara itu di ruang rawat VIP, Alice setia mendampingi suaminya di sana. Ia bahkan sampai tertidur. Ya, dalam posisi masih di kursi.
Liam tentu merasa kasihan pada sang istri. Meski sering menyebalkan, tapi Alice sedang mengandung anaknya saat ini.