Aaron masih merendahkan pandangan karena sedih. Ia juga mengangguk kemudian.
"Ya. Terima kasih atas doa baiknya."
"Ya, Pak."
Aaron bersikap normal lagi. Ia menunjukkan sikap memandang ke depan dengan fokus, bak siap menanti apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Ayo! Kita kembali ke ruang kerja masing-masing."
GM mengangguk. Ia pergi bersama dengan Aaron kemudian. Tidak lupa pintu ruang meeting juga ditutupkan.
Sementara itu di Alice's Parfume, Alice menelepon suaminya. Untung saja ia tidak perlu menunggu lama untuk bisa mendapat jawaban dari seberang.
"Halo!"
"Ya. Liam sebentar lagi aku pulang kantor dan akan menuju rumah sakit. Mungkin kamu mau dibawakan sesuatu?"
"Emhh, tidak."
"Baiklah. Bagaimana keadaanmu sekarang?"
"Astaga, Alice! Apa kamu harus melakukan itu setiap kali menelepon? Bertanya dan terus bertanya. Pertanyaan yang sama pula. Huh!"
"Ya maaf, Liam. Aku tidak bermaksud untuk mengganggumu dengan pertanyaan itu. Aku ini hanya khawatir padamu."