Aaron mencari sesuatu di kulkas. Ya, yang sekiranya bisa dikonsumsi untuk sarapan. Ah, hanya ada susu, sereal, dan buah yang bisa dimakan dengan cepat.
Ya, Aaron mengambil semua. Ia memotong apel dan pir. Plus, ia meracik sereal.
Begitu semua selesai, Aaron lalu duduk di kursi yang tersedia. Ia menikmati menu sarapannya.
Aaron melihat kursi lain. Itu kosong, hampa. Aaron jadi teringat soal Savita. Sungguh, ia terkenang pada momen kebersamaan yang tidak terhitung lagi jumlahnya itu.
"Cepat sembuh, Savita! Cepat sembuh!" kata Aaron, berharap.
Aaron menyelesaikan sarapannya. Ia lalu membereskan peralatan makan yang sudah tidak terpakai itu.
Begitu sudah selesai dan sepatu juga sudah dipakai, Aaron berangkat. Ya, kerja di ruang CEO.
Kembali Aaron harus menyempatkan diri untuk menyapa para karyawan yang menunjukkan keramahannya. Ia terlihat bak tanpa masalah saat itu.