"Ah, tidak. Ini sebentar saja."
"Baiklah."
Alice langsung saja. Ia menyodorkan paper bag pada Aaron. Dengan penuh tanda tanya Aaron menerima itu.
"Untukmu."
"Apa ini?"
"Hanya sedikit hadiah. Kuharap kamu menerima dan menghargainya. Ini bentuk terima kasihku karena kamu sudah menemani aku periksa dan mengantar ke rumah waktu itu."
Aaron tersenyum. Ya, ia jadi mengingat momen itu dengan amat baik.
"Sungguh. Itu bukan apa-apa dan aku tidak mengharap imbalan, tapi ya ... kuterima ini. Terima kasih banyak, Alice."
Alice senang. Ia senyum lagi.
"Ya. Sama-sama, Aaron. Eh, aku ganggu atau tidak ini? Kamu selesai kerjanya? Aku takut kamu masih sibuk. Kalau ya, tidak apa-apa, lanjut saja lagi!"
"Ah, tidak. Aku sudah hampir pulang. Hanya perlu membereskan beberapa barang sebelum kembali. Jadi, santai saja!"
"Sungguh. Aku sudah khawatir sekali tadi. Benar-benat khawatir mengganggu."
"Tidak. Aku serius. Eh, aku pesankan minum, ya? Mau apa?"
"Jangan! Aku tidak mau merepotkan."