Liam melanjutkan lagi makannya. Ia tidak peduli dengan masalah yang sedang menimpa. Ya, makanan tidak boleh jadi korban.
Liam terus makan. Saat ia hampir selesai, ia baru ingat pada Karyawati. Ya, sedikit peduli lebih tepatnya.
"Kamu sudah makan, belum?"
"Sudah, Pak. Saya lakukan dengan cepat."
"Oh. Ya sudah."
Liam melanjutkan lagi proses mengisi perut. Ia juga minum dengan baik. Entah es macam apa yang mengaliri tenggorokannya.
Selesai dengan makan siang, Liam tidak langsung beranjak. Ya, ia masih ada di kursinya untuk mengistirahatkan pencernaan. Ia begini sambil mengoperasikan smartphone.
Karyawati pasrah, menunggu saja. Mau bagaimana lagi? Kalau protes nanti yang ada Liam justru melarikan diri dari janji dan tanggung jawabnya.
Setelah beberapa saat, Liam akhirnya menunjukkan tanda-tanda siap pergi. Matanya juga mengarah pada Karyawati. Ia siap bicara padanya.
"Ayo, kita pergi sekarang!"
Karyawati mengangguk. Ia bangkit dari duduknya, berjalan menuju ke arah pintu.