"Ya."
Aaron pergi meninggalkan Savita. Ia menuju lemari pakaian, memilih pakaian formal lalu ke kamar mandi.
Tidak berselang lama, Bu Rimar datang. Ia sudah menekan bel dulu sebelumnya. Meski begitu ia tetap membuka pintu sendiri, karena merasa tidak ada jawaban untuk waktu yang lama. Sudah pasti Savita dalam keadaan susah membuka pintu.
"Permisi, Bu Savita."
"Ya, Bu Rimar. Masuk saja!"
But Rimar mengangguk. Ia mendekat pada Savita.
"Butuh sesuatu, Bu?"
"Ya. Tolong aku! Aku mau masak sesuatu untuk sarapan."
"Baik."
Savita dibantu untuk memindahkan diri ke kursi roda. Bu Rimar mendorong Savita sampai ke dapur.
Di sana, Savita menunjukkan keahliannya. Tentu saja Bu Rimar membantu mengambilkan yang diperlukan.
Ini butuh waktu. Bahkan sampai Aaron sudah selesai mandi, aktivitas Savita bersama Bu Rimar itu belum selesai. Alhasil ini jadi perhatian tersendiri bagi Aaron.
"Eh, Savita. Apa yang kamu lakukan?"
Aaron mendekat. Ia menengok proses yang sedang dilakukan.