"Aku baru saja selesai bertemu seseoarng di sini. Orangnya juga sudah pulang."
Liam langsung duduk di space kosong bangku taman. Ini juga amat dekat dengan Savita. Langsung saja istri Aaron melayangkan tatapan tidak sukanya.
"Kenapa duduk di situ? Mau mengobrol lama denganku?"
"Ya. Kalau boleh."
"Jangan! Kita ini sudah bersama pasangan masing-masing. Jadi, jauhi aku!"
Liam tersenyum diperlakukan seperti itu oleh Savita. Ia jadi sadar bahwa dirinya sudah berbuat keterlaluan pada sang mantan. Mungkin sikap Savita ini adalah karma untuknya.
"Ya. Tidak apa-apa. Katakan saja apapun yang kamu mau! Aku memang layak mendapatkan itu, Savita."
Savita terdiam sebentar.
"Sudah. Pulang sana! Alice pasti menunggu di rumah."
Liam tersenyum kecut. Tampak dirinya sedang memendam sesuatu yang amat tidak nyaman.
"Dia sungguh berbeda denganmu. Aaron beruntung mendapatkanmu. Semoga dia selalu baik pada istrinya yang baik."