"Oh. Bagus juga ternyata. Boleh. Ini juga tolong dimasukkan ke dalam daftar barang yang harus saya bayar!"
"Baik, Pak. Ada lagi?"
"Tidak. Sementara ini cukup ini dulu. Nanti saya pasti ke sini lagi. Pastinya dengan istri."
"Kalau begitu silakan ke kasir! Barang-barang piihan Bapak akan kami kemas lalu kirim."
"Oke."
Aaron pergi ke kasir. Sementara itu di luar, Alice hanya bisa meratapi nasibnya
"Bahkan Aaron sangat perhatian pada Savita. Kenapa Liam tidak? Setidaknya dia bisa sangat mendukungku dalam program kehamilan ini."
Alice tetap ada di sana. Ia sembunyi di tempat yang diyakini tidak terjangkau oleh pandangan mata Aaron.
Masalahnya Alice tetap harus beli sesuatu di toko yang sama dengan yang didatangi Aaron. Jadi, mau tidak mau ia harus bertahan dengan situasinya.
Begitu selesai, Aaron pergi. Jadi, Alice segera masuk. Untunglah mereka tidak bertemu, bahkan tidak melihat sedikitpun.