Aaron langsung memberikan salam pada Nenek. Ini amat penuh rasa hormat, mengingat Nenek adalah orang yang dituakan.
"Salam, Aaron! Silakan duduk."
Aaron duduk di kursi yang tersedia. Sementara itu Mama langsung menuju dapur untuk memasak, memenuhi permintaan Savita. Bibi juga di sana untuk mengambilkan hidangan.
"Apa kabar, Nek?"
"Baik ... baik. Kamu dan Savita?"
"Kami baik. Dia pasti juga merindukan keluarga di sini."
"Pastinya, Nak. Nanti ajak dia main ke sini!"
"Ya, Nek."
Nenek dan Aaron terus mengobrol. Ini juga sampai Bibi membawakan sepiring jalebi dan segelas teh.
"Ayo, Aaron! Diminum dan dicicipi manisannya!"
"Ya. Terima kasih banyak, Bi. Maaf, Aaron datang jadi merepotkan."
"Ah, tidak."
Bibi kembali lagi ke dapur. Aaron langsung mengambil jalebi juga menyeruput minuman yang dihidangkan. Dia ini menunjukkan betapa menghargainya suami Savita atas pemberian keluarga.